}

Rabu, 24 April 2013

Puisi Alfry Limba

Cengkeh dan Pala 

 

Dengan petuah wate,

beta naik ke gunung orang-orang mati,
gunung yang berjejeran kerko-kerko.
Guna mengambil daun-daun wangi yang ilahi,
daun-daun medikus,
daun-daun ekonomis,
daun-daun yang bertumpah darah.
Bukan tuan,
bukan hasil dari fotosintesismu yang sengsara itu,
yang menjadi rebutan soldadu para mener-mener suruhan Nene Mina.


Beta naik dengan nama bangsa,
dengan nama moyang-moyang,
dengan nama Maluku.
Karena sungguh beta belum kenal dia.
“Di pinggir setapak, jalan naik-naik, di belakang tapalang!”
Itulah beta pung pelita yang dinyalakan wate tadi.

Beta mendapati pohon Khuldi,
pohon tentang bae deng tarbae.
Pohon yang didefinisikan sendiri sedari kecil.
Beta sangka ale, tuang hati jantong e!
Saule bersabda, “bukang itu, sodara!”

Delapan kaki besi bermesin terus mencari.
Mencari daun-daun bangsa,
daun moyang-moyang,
daun-daun Maluku,
daun-daun wangi yang ilahi,
daun-daun medikus dan ekonomis,
daun-daun bertumpah darah.

Biar kaki kami bermesin, tapi kami lelah wate.
Beta mangente ke kiri, kanan, atas, bawah,
tak ada Api yang Berair!
Yang menerangi jalan,
yang menghapus dahaga.
“Ole sio, sayang la dilale.”
Katong belum membiarkan api yang berair itu menggenangi hati,
hati yang terlalu hati-hati.

Maaf wate,
petuahmu tak terbuahkan!
Maaf atas semua pemanis sebagai uang muka,
yang cuma menghasilkan dua buah kata; gagal dan rugi.
Cukup sampai disitu wate,
beta mesti minta maaf yang sebetul-betulnya,
pada satu oknum,
dialah; Maluku.

Maaf, daun-daun bangsa,
daun moyang-moyang,
daun-daun wangi yang ilahi,
daun-daun bertumpah darah.

Maaf, Maluku!
Maaf karena beta cuma mengenakan identitasmu,
namun belum mengenalmu secara dalam.
Maaf karena selama ini beta berpura-pura akrab denganmu,
namun sebutir emas saja dari peti kaya sakralmu,
beta belum kenal baik.
Bagaimana dengan yang lain?

Untuk beberapa saat,
beta malu berteriak; Beta Maluku!
Namun percayalah,
beberapa saat setelah dan seterusnya,
beta akan berani tabaos;
“BETA MALUKU”
Rumahtiga, 17 Februari 2013